Minggu, 16 November 2014

KONTRASEPSI DARURAT 
Kontrasepsi Darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan setelahhubungan seksual. Atau sering juga disebut "Kontrasepsi Pasca senggama" atau "Morning after pills" atau "Morning aftertreatment". Pada awalnya istilah "Kontrasepsi darurat" digunakan untuk menepis anggapanbahwa obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah melakukan hubungan seksual atau harus menungguhingga keesokan harinya, dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga pasangan tersebut tidak dapat berbuat apa-apa lagi.Sebutan kontrasepsi darurat digunakan untuk menekankan bahwa jenis kontrasepsi ini digunakan pada keadaan dan masa yangtidak boleh ditunda, juga mengisyaratkan bahwa cara KB ini lebih baik daripada tidak memakai metode KB sama sekali.Tetapi sebenarnya cara ini tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB lain yang sudah ada.
Kontrasepsi darurat cukup efektif mencegah kehamilan, dengan tingkat efektivitas 75-89%. Tingkat efektivitas itu dapat tercapai jika kontrasepsi darurat diberikan pada waktu yang tepat, yaitu dalam3 hari sesudah hubungan seksual.Untuk itu sangat dianjurkan bagi calon klien untuk mendatangi petugas kesehatan sesegera  mungkin.Seperti obat kontrasepsi lainnya, kontrasepsi darurat juga dapat memberikan efek samping namun ringan, mengingat penggunaannya tidak jangka panjang. Pemberian kontrasepsi darurat dilakukan oleh petugas kesehatan terlatih dengan pertimbangan. Jika menyangkut kasus perkosaan, perlu melibatkan pihak di luar sektor kesehatan seperti petugas hukum, psikolog maupun tokoh agama.
Kontrasepsi ini dipertimbangkan bagi :
·         Kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi
·         Kasus perkosaaan
·         Tidak menggunakan kontrasepsi
Manfaat Kondar :
1.        Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
2.        Mendukung hak perempuan untuk mengatur reproduksinya sendiri
3.        Mendukung kesehatan reproduksi perempuan :
·      Memberi waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi
·      Frekuensi kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan fisik dan psikososial
·      Risiko aborsi dapat di hindarkan
4.        Bukan sebagai pil penggugur kandungan
5.        Efek samping ringan dan berlangsung singkat
6.        Tidak ada pengaruh buruk dikemudian hari pada sistem organ reproduksi dan organ tubuh lainnya.

Untuk mendukung pelayanan Kontrasepsi Darurat, telah dilakukan upaya, antara lain:
a.    Advokasi yang strategis di tiap tingkatadministrasi untuk mendukungpelaksanaan pelayanan Kontrasepsi Darurat.
b.    Pemberian komunikasi, informasi, danedukasi, serta konseling melalui tenagakesehatan dan kader terlatih bagisemuaWanita Usia Subur (WUS),Pasangan Usia Subur (PUS), dan calonpengantin (catin).
c.    Pemberian informasi melalui mediaterpilih.
d.   Kerjasama dengan jejaring Pencegahandan Penanganan Kekerasan TerhadapPerempuan (PP-KtP), khususnya dalamkasus-kasus perkosaan.

Indikasi Kontrasepsi Darurat
Indikasi Kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki akibat :
1.      Kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi, seperti :
·      Kondom bocor, lepas atau salah penggunaannya
·      Diafragma pecah atau robek atau dilepas terlalu cepat
·      Kegagalan senggama terputus
·      Salah hitung masa subur
·      Alat kontrasepsi dalam rahim (Spiral/IUD) ekspulsi
·      Lupa minum pil KB lebih dari 2 hari berturut-turut
·      Terlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik KB 1 bulanan
·      Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB 3 bulanan
2.      Wanita korban perkosaan kurang dari 72 jam.
3.      Tidak menggunakan kontrasepsi, baik karena alasan medis maupun belumbersedia, tetapi ingin mencegah kehamilan.
4.      Wanita yang tidak sedang memakai kontrasepsi apapun, karena tugassuaminya yang sering bepergian dalam jangka waktu lama.

Beberapa alasan diperlukannya Kontrasepsi Darurat, yaitu :
1.      Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) banyak berakhir dengan abortus.
2.      Aborsi, baik aman maupun tidak aman berdampak pada peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI).
3.      Kontrasepsi darurat merupakan salah satu cara untuk mencegah KTD.
4.      Kontrasepsi darurat lebih baik daripada tidak menggunakan metode KB sama sekali, tetapi tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah ada.

Pemberian kondar dapat menggunakan dua metode yaitu:
1.      Mekanik
Satu-satunya Kondar mekanik adalah IUD yang mengandung tembaga (misalnya: CuT 380A). Jika dipasang dalam waktu "kurang dari 7 hari" setelah senggama, cara ini mampu mencegah kehamilan dan selanjutnya dapat dipakai terus untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya, atau sesuai waktu yang dikehendakinya.
Cara kerja :
·         Mencegah fertilisasi (pertemuan sel sperma dan sel telur) .
·         Mencegah tertanamnya hasil pembuahan pada endometrium (selaput dinding rahim).
·         Kegagalan : < 0,1%.
Kontra indikasi :
·         Hamil atau diduga hamil.
·         Infeksi Menular Seksual (IMS).
Cara pemberiannya yaitu 1 kali pemasangan dalam waktu < 7 hari pasca senggama.
2.      Medik
Paling sedikit ada lima cara pemberian Kondar yang telah diteliti secara luas. Masing masing bersifat hormonal dan saat iniditerapkan secara oral. Sekalipun pemberian pervaginal dalam tahap penelitian, namun kepustakaan yang telahdipublikasikan masih terbatas pada pemberian per oral.
Lima cara tersebut adalah :
a.       Pil KB Kombinasi (mis: Microgynon),
b.      Pil Progestin (mis : Postinor-2),
c.       Pil Estrogen (mis:Premarin),
d.      Mifepristone (mis : RU-486),
e.       Danazol (mis : Danocrine).
Cara kerja :
·      Merubah endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasilpembuahan.
·      Mencegah ovulasi / menunda ovulasi.
·      Mengganggu pergerakan saluran telur (tuba fallopi).

Cara pemberian :
-     Pil kombinasi :
2x4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama1x4 tablet diulang 1x4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis pertama).
-     Pil Progestin :
2x1 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama1 tablet, diulang 1 tablet kedua 12 jam sesudah tablet pertama).
-     Pil Estrogen :
2x10 mg dalam waktu 3 hari pasca senggama selama 5 hari.
-     Mifepristone :
1x600 mg dalam waktu 3 hari pasca senggama.
-     Pil Danazol :
2x4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama1x4 tablet diulang 1x4 tablet 12 jam kemudian setelah dosisPertama).ora
tEfek samping dari kondar terbagi atas :
a.       Mual
Keluhan ini pada umumnya hanya terjadi dalam 24 jam pertama setelah pemakaian.
b.      Muntah
Bila muntah terjadi < 2 jam setelah pemberian maka pil KB tersebut harus di ulangi lagi. Untuk kasus seperti ini, sebaiknya di berikan obat anti muntah 1 jam sebelum pemberian ulang kondar.
c.       Perdarahan
Beberapa pemakaian kondar akan mengalami perdarahan bercak setelah memakai kondar. Hamper sebagian besar pemakai akan mendapat menstruasi sesuai atau lebih cepat dari waktunya. Bila terjadi keterlambatan lebih 7 hari haid semestinya, maka harus di pikirkan kemungkinan terjadinya kehamilan.

Efek samping lain yang mungkin terjadi seperti nyeri payudara, sakit kepala, pusing, sakkit perut, capek dan jadwal haid yang berubah. ( Depkes RI, 2004) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar